Selasa, 07 November 2017

Saung Istana Petani Nusantara PRING WULUNG


Alhamdulillah, Bisa Terlaksana, Ngadegkeun Saung Istana Petani Nusantara "Pring Wulung" Untuk Kantor Asosiasi Pedagang Pupuk Non Subsidi ( APPNS ) & Kantor Ikatan Warung Tani Nusantara ( IWTN ) Kabupaten Pangandaran, Di Jl. Bening 42 RT.24/08 Dusun Cibadak Desa Paledah Kec. Padaherang Kab. Pangandaran, Dihadiri Pak H. Aan Hanafi (Distributor Petro) dan Kang Aliansyah Fahmi (Perwakilan PT. Petrokimia Gresik BUMN).
Paledah, Selasa Legi 07 November 2017 M / 18 Safar 1439 H.





Sejarah Mencatat :
100% Swadaya Petani Nusantara, Ngadegkeun Saung Istana Petani Nusantara "PRING WULUNG" Untuk Kantor Asosiasi Pedagang Pupuk Non Subsidi (APPNS) & Kantor Ikatan Warung Tani Nusantara (IWTN) Di Kawasan Pondok Pesantren Petani Nusantara Dusun Cibadak Desa Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran Hari Selasa Legi Tanggal 07 November 2017 M / 18 Safar 1439 H.
Yang Hadir : 
1. H. Aan Hanafi (Distributor), 2. Aliansyah Fahmi (PT Petrokimia Gresik), 3. Warino SiKepis (Ketua APPNS), 4. Muhalim (Ketua IWTN), 5. Apip (Wk. Ketua IWTN), 6. Iman Sakiran Iman (Sekretaris IWTN); 7. Ruswandi (Wk. Sekretaris IWTN); 8. Mahpud (Bendahara IWTN); 9. Sutarmo (Dewan Pembina IWTN); 10. Supardi / Mas Prenk (Dewan Pembina IWTN).


7 FILOSOFI BAMBU TENTANG KEHIDUPAN

Pertama :
"Pada awal masa hidupnya, bambu hanya tumbuh ke atas beberapa centi saja pertahun. Pada masa itu bambu lebih tumbuh pada akarnya yang menjalar ke dalam tanah.”
> Hakikatnya lebih penting di awal masa-masa hidup kita, usaha kita, perjuangan kita. Lebih utama menguatkan pondasinya, dasarnya, prinsipnya, modalnya, dll. Hal itu agar nanti bisa tetap tegap dalam berjalan”

Kedua :
“Memang tumbuhnya akar tidak terlihat, namun akar bambu itulah yang akan menguatkan bagaimana bambu akan bertahan ketika sudah tumbuh tinggi.”
> Memang dasar - dasar yang sedang kita bina itu seolah tidak terlihat. Kita yang sedang belajar, kita yang sedang menyiapkan, kita yang sedang memantapkan hati dan fikiran. Namun itulah nanti bekal untuk tetap bertahan dalam kerasanya perjuangan.

Ketiga :
“Sekitar lima tahun usianya, bambu baru menampakkan tumbuhnya ke atas. Tidak hanya beberapa centimeter, namun bambu tumbuh melesat ke atas belasan meter.”
> “Setelah punya dasar yang kuat, pondasi yang kuat. Kita bisa melesat tumbuh dan berkembang. Karena kita sudah mempersiapkan diri untuk tidak mudah tumbang.”

Keempat :
“Di ketinggian rendah, memang semilir angin terasa biasa saja. Namun kalau sudah tumbuh semakin tinggi, bambu akan menerima deru angin yang kencang. Namun akarnya sudah begitu kuat menopangnya.”
> Semakin tumbuh kita nantinya, semakin tinggi posisi kita, semakin bertambah usia kita. Niscaya cobaan akan datang lebih hebatnya, namun jika sudah mempunyai pondasi yang kuat. Niscaya kita akan mampu bertahan.

Kelima :
“Walaupun akarnya kuat, bambu tidak tumbuh sendiri. Bambu tumbuh bersanding dengan bambu - bambu lainnya. Hal itu membuat bambu tidak mudah roboh.”
> Sekalipun kita sudah mempunyai dasar yang kuat, kita tidak boleh sombong dan ingin hidup sendiri. Karena kita lebih kuat jika mau saling membantu orang lain. Hal itu menjadikan kita lebih kuat, jika akan jatuh masih ada yang bisa menopang kita.

Keenam :
“Yang bisa merobohkan bambu bukan hanya angin yang kencang, tetapi banyak pula hama yang menggerogoti batangnya. Maka bambu pun mempunyai banyak duri, itupun kadang tidak semuanya bisa melindunginya.”
> Kemungkinan akan ada banyak cobaan dalam hidup ini, ada yang memang sebuah ujian sederhana, ada pula dari orang yang sengaja ingin menjatuhkan kita. Semua nanti tergantung bagaimana kita bisa melindungi diri dan tetaplah berdoa.”

Ketujuh :
“Setinggi apapun bambu bisa tumbuh, namun tetap ada batasnya. Ada batas ketinggian yang bisa bambu capai, bambu tidak bisa tumbuh terus sampai ratusan meter.”
> Setinggi apapun kita mau berusaha, tetaplah ada batasnya nanti kita berusaha. Ada waktu dimana kita sudah cukup untuk semakin lebih tinggi, kita tidak bisa memaksakan diri. Kita hanya manusia, kita memang ada batasnya.



Banyak sekali pembelajaran yang dapat dipetik dari pohon bambu :

1. Kesetiaan dan Ketulusan

Filosofi bambu ini mengajarkan kita untuk setia menanam dan merawat. Walaupun hasilnya tidak langsung akan kelihatan, namun jika kita tetap gigih dan tulus berpegang pada komitmen maka sesuatu itu pasti akan indah pada waktunya.
Untuk menjadi baik dan memperoleh kesuksesan, tidak ada jalan lain selain ketekunan dan kegigihan dalam berusaha. Namun, kebanyakan orang cenderung malas berproses, apalagi kalau proses itu sarat dengan kerja keras, keringat, dan penderitaan.

2. Berdaya guna dan memiliki nilai manfaat

Selain untuk kebutuhan perumahan dan perkakas rumah tangga atau tanaman hias, bambu merupakan salah satu jenis pohon yang sangat baik untuk kelestarian lingkungan. “Setiap ada rumpun bambu di sana, sudah pasti ada sumber air."
Kita sebagai manusia sosial harus dapat menempatkan diri sebagai makhluk yang berguna dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.

3. Nilai Kesopanan

Semasa kecilnya, pohon bambu berdiri tegak. Tapi, saat tua akan menunduk. Ini lambang sebuah filosofi hidup yang selalu menjaga tata krama dan sopan santun.

4. Menjadi diri sendiri

Meskipun berlatar tanaman rumput, pohon bambu berubah menjadi tanaman yang berbeda karakternya dibandingkan tanaman rumput lainnya. Kegunaan dan cara bambu mengekspresikan diri menjadikan nya sebagai pembeda.
Penentu keberhasilan hidup kita adalah bagaimana kita berupaya mengekpresikan potensi diri, dan membaurkan diri secara "homogen" dalam lingkungan sekitarnya. Tidak memandang sepenuhnya latar belakang yang ada. Itulah yang akhirnya, membuat kita menjadi pribadi yang luar biasa.

5. Tegar dan tangguh

Ketika mendapat hembusan angin kencang, pohon bambu akan merunduk. Setelah angin berlalu, dia akan berdiri tegak kembali. Seperti perjalanan hidup seorang manusia, pastilah tidak lepas dari cobaan dan rintangan. Jadilah seperti pohon bambu.
Yakinlah bahwa cobaan dan rintangan itu akan berlalu. Setelah itu segeralah bangkit dan berdiri tegak, seperti pohon bambu yang kembali tegak setelah angin berlalu.
Dalam keadaan sesulit apapun kita harus tetap tegar dan menjadi manusia tangguh. Jangan berlarut dalam kesedihan dan meratapi kegagalan yang telah terjadi. Tidak berlama-lama mengutuki kegelapan, tetapi segera bangkit untuk menyalakan pelita.

6. Fleksibilitas (kelenturan)

Di tengah tumbangnya pohon-pohon lain akibat serangan angin puting beliung, bambu tetap kokoh tak bergeming. Pohon-pohon lain dengan batang lebih besar, justru tidak kuat menghadapi ganasnya hembusan angin.
Kita perlu fleksibel dalam menghadapi tantangan dan kesulitan. Dengan begitu, kita tetap akan hidup dan menikmati hidup yang lebih bermakna, bagi diri sendiri dan orang lain.

Hidup hanya sekali.. Sejarah akan mencatat kita sebagai apa dari apa yang telah kita perbuat.

Kita tidak perlu menjadi orang besar, namun lakonilah hidup ini agar bermanfaat bagi sesama manusia dan lingkungan sekitarnya.

Jadilah seperti pohon bambu...Salam









Filosofi Bambu

1. Sebelum tumbuh akar bambu lebih dulu menguatkan dirinya sendiri, meskipun berakar serabut, pohon bambu tahan terhadap terpaan angin kencang, dengan kelenturannya dia mampu bergoyang bak seorang penari balet, fleksibilitas itu lah bambu. gerak yang mengikuti arus angin …tetapi tetap kokoh berdiri di tempatnya mengajarkan kita sikap hidup yang berpijak pada keteguhan hati dalam menjalani hidup walau penuh cobaan dan tantangan, namun tidak kaku.

2. Akar Bambu memiliki struktur yang unik karena terkait secara horizontal dan vertikal, sehingga dia tidak mudah ptah dan mampu berdiri kokoh untuk menahan erosi dan tanah longsor di sekitarnya, hikmah yang dapat kita ambil adalah bahwa agar kita mampu berguna baik untuk diri kita sendiri dan orang lain, sehingga akan membuat hidup kita lebih bermakna dan bermanfaat dalam kehidupan kita.

3. Bambu sebagai simbol siklus hidup manusia, contohnya setelah tunas tumbuh lalu keluar lah rebung, ini mengajarkan bagaimana kita perlu proses untuk menjadi lebih baik, dengan kesabaran, ketekunan, kegigihan dalam berusaha itu lah yang akan menjadi pintu kesuksesan seseorang, walaupun mungkin standar kesuksesan berbeda setiap orang, tapi itu bisa mengajarkan kita bagaimana cara berproses, hidup bukan sesuatu yang instan tapi dia berproses, tinggal bagaimana kita bisa menjadikan proses ini menjadi lebih berguna bagi kita semua.

4. Kemampuan bambu, untuk tumbuh ditempat yang sulit menyebabkan bambu tersebar dalam area yang sangat luas dari kawasan yang terbentang diantara 50 derajad lintang utara dan 47 derajad lintang selatan.  Penyebaran yang luas memungkinkan banyak sekali penggunaan bambu untuk tujuan yang berbeda, sumpit di kawasan Asia Timur seperti jepang dan korea,
bahan anyaman untuk wadah, perangkap ikan, sampai alat musik dan obor penerangan, ini mengajarkan kita bahwa dimanapun kita berada, dimana bumi dipijak, senantiasa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi lingkungan sekitar kita, sesulit apapun keadaan, tak ada kata menyerah untuk terus tumbuh, tak ada alasan untuk berlama-lama terpendam dalam keterbatasan, karena bagaimanapun pertumbuhan demi pertumbuhan harus diawali dari kemampuan untuk mempertahankan diri dalam kondisi yang paling sulit sekalipun.

5. Dari klasifikasinya, bambu tergolong dalam tanaman rumput.
Tapi, bambu adalah rumput spektakuler. Tingginya terentang dari 30 cm sampai 30 meter. Ia sebuah tanaman rumput yang unik.
Nah, inilah pelajarannya.
Meskipun berlatar tanaman rumput, bambu menjadi beda lantaran karakternya. Kegunaan dan caranya bambu mengekspresikan dirinya menjadikan bambu sebagai rumput yang berbeda.
Dalam kehidupan pun, latar belakang kita sebenarnya bukanlah penentu. Tetapi, bagaimana kita berupaya mengekpresikan potensi diri, tidak peduli latar belakang yang ada. Itulah yang akhirnya, membuat kita menjadi pribadi yang luar biasa.

terimakasih atas respon anda. admin

Tidak ada komentar:

ERA TASHAWWUF SOCIETY 6.0

Sosialisasi : GENERASI BARU ABAD 21 ERA TASHAWWUF SOCIETY 6.0 (Ki Ageng Sapujagat Al Kajorani Al Jawi) > Revolusi Industri 4.0 mengg...